Kamis, 17 Februari 2011

Pelita Hidup


Hidup Bagaikan Lilin
Hidup adalah pengabdian, dalam hidup ada kegelap dan terang, ada kebencian dan kesenangan. Hidup merupakan suatu perjuangan yang hakiki, penuh dengan tantangan dan persaingan. namun hidup adalah sementara yang kita lalui di buka bumi ini, maka sebaiknya hidup itu dinikmati dan disikapi, di sementara orang hidup adalah persaingan yang saling menjatuhkan tan perdulu terhadap sesama seperti inilah yang dinamakan serakah tak berujung. tetapi hidup yang indah adaah hidup yang saling menolong dengan penuh suka cita, tetapi prinsip ini sangat sediakit digunakan orang dalam lingkungan masyarakat modern. Dijaman sekarang ini kepedulian terhadap sesama sudah makin pudar dikalangan masyarakat dan nilai-nilai yang dari leluhur sudah makin diabaikan bahkan tidak banyak yang sudah meninggalkan. Tetapi bila kita pandang lilin yang kitanyalakan di tengah malam walau pun badannya kecil tetapi lilin tersebut tetap berusaha menerangi kegelapan yang begitu menakutkan itu, sampai-sampai badannya dia tidak perdulu sampai meleleh habis hanya demi menerangi malam utuk menerangi hati sebagian orang yang menggunakannya dia rela hacur lebur dimi kebahagiaan majikannya. Namun bila kita kaitkan hal itu dengan perilaku kita sehari-hari apakah yang kita perbuat terhadap sesama. Kita jarang memberikan kebahagiaan pada hidup sesama, waau pun kita sering mengatakan saling mengasihi tetapi itu hanya dibir belaka, bukan omongan yang sebetulnya yang diharapkan tetapi perbuatan yang kita lakukan dengan iklas tanpa pemrih membantu orang yang orang yang lemah agar hidup ini idah dan dapat kita nikmati secara bersama dengan penuh hidup dalam pengertian. jadilah kita seperti Lilin menyala yang tidak mencintai dirinya demi manusia.